Lin Dan (Super Dan)
Lin Dan
|
Lin Dan (lahir
14 Oktober 2003 di Longyan, Fujian) adalah seorang pebulutangkis asal
China. Pada usia 27 tahun, Lin menyelesaikan " Super Gland Slam "
setelah memenangkan semua gelar utama di dunia bulutangkis seperti :
Olimpiade, Piala Dunia Bulutangkis, Piala Thomas, Piala Sudirman, All
England, Asian Games, dan Kejuaraan Bulutangkis Asia, ia menjadi
pebulutangkis pertama dan satu-satunya yang mencapai prestasi ini. Dia
dijuluki Super Dan oleh para penggemarnya. Lin kini merupakan pemain tunggal paling dominan di panggung dunia,
sejak tahun 2004, ia berada di posisi 1 di dunia selama dua tahun, dan
memenangkan banyak turnamen. Lin merupakan pebulutangkis terbaik sepanjang masa.
Pada tanggal 10 April 2008, Lin menciptakan kontroversi ketika ia memukul pelatih Ji Xinpeng di depan rekan tim dan wartawan selama turnamen pemanasan menjelang Piala Thomas . Insiden itu dipicu karena Lin tidak senang dengan lineup yang diintruksikan Ji untuk turnamen.
Pada tanggal 10 April 2008, Lin menciptakan kontroversi ketika ia memukul pelatih Ji Xinpeng di depan rekan tim dan wartawan selama turnamen pemanasan menjelang Piala Thomas . Insiden itu dipicu karena Lin tidak senang dengan lineup yang diintruksikan Ji untuk turnamen.
Waktu kecil, Lin didorong untuk belajar
bermain piano, tetapi ia lebih memilih bermain bulutangkis pada usia 15
tahun. Pada usia 18 tahun ia telah menjadi bagian dari Timnas
Bulutangkis China. Lin telah menjalin hubungan dengan Xie Xingfang dan
mereka menikah pada tanggal 13 Desember 2010 di Haizhu, Guangzhou.
Karir
Awal karir profesional Lin dimulai pada
tahun 2001, dalam final pertamanya di Kejuaraan Dunia Asia sebelum
dikalahkan rekan senegaranya Xia Xuanze. Tahun 2002 Lin mendapatkan
gelar perdananya di Korea Open. Dia mendapat bagian dari skuad China di
Piala Thomas. Namun pada waktu itu China hanya mampu sampai di semifinal
setelah ditumbangkan Malaysia.
Pada tahun 2003, Lin tersingkir di
semifinal Singapura Open, putaran ketiga Indonesia Open, dan putaran
kedua Malysia Open, Namun pada akhirnya Lin mengakhiri musim ini dengan
meraih gelar Denmark Open, Hong Kong Open, dan China Open. Lin
mendapatkan posisi rangking 1 BWF untuk pertama kalinya pada bulan
Februari 2004. Lin mendapat gelar All England dan Piala Thomas pada
musim ini. Tahun 2005 Lin memenangkan gelar Hong Kong Open, German Open,
Japan Open, China Masters, Piala Dunia Bulutangkis, serta Piala
Sudirman yang berhasil dipersembahkan buat China, Lin pun masih
mempertahankan posisinya di rangking BWF.
Pada tahun 2006 dan 2007 Lin berhasil menyabet gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Tahun 2008 Lin mendapatkan medali enmas
Olimpiade dan pada tahun yang samapertama kalinya Lin gagal
mempertahankan gelar All England untuk yang ketiga kali berturut-turut.
Untuk ketiga kalinya Lin berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia
Bulutangkis. Pada Agustus 2011 ia memenangkan gelar keempatnya di
Kejuaraan Dunia Bulutangkis dengan mengalahkan Lee Chong Wei di final.
Gelar
Korea Open : 2002, 2007, 2011
Denmark Open : 2003, 2004, 2007
Hong Kong Open : 2003, 2005, 2006, 2007, 2011
China Open : 2003, 2004, 2008, 2009, 2011
Swiss Open : 2004, 2008
All England : 2004, 2006, 2007, 2009
German Open : 2004, 2005, 2007, 2011
Japan Open : 2005, 2006
China Masters : 2005, 2007, 2009, 2010
World Cup : 2005, 2006,
Chinese Taipei Open : 2006
Macau Open : 2006
World Championship : 2006, 2007, 2009, 2011
Thailand Open : 2008
Olympic Games : 2008
French Open : 2009
Badminton Asia Championship : 2010, 2011
Asian Games : 2010
Super Series Masters Finals : 2011
0 komentar:
Posting Komentar